Salam Damai... kali ini saya akan memposting mengenai resume dari jurnal yang ditulis oleh Benjamin A. Olken tentang pemantauan korupsi dari hasil pengujian lapangan di Indonesia.
Korupsi merupakan sebuah momok yang sering muncul
dibelahan dunia, terutama pada Negara-negara berkembang. Karena korupsi
merupakan kontributor utama rendahnya tingkat pertumbuhan pada negara-negara
berkembang tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu
pendekatan yang dapat mengurangi korupsi, seperti yang dipaparkan oleh Becker dan Stigler (1974) bahwa
kombinasi yang tepat antara pemantauan dan hukuman dapat digunakan dalam
mengendalikan korupsi. Namun dalam prakteknya, seringkali ditemukan
pihak-pihak yang bertugas untuk memantau dan menegakkan hukum sendiri yang
mungkin melakukan korupsi. Sehingga
diperlukan pendekatan alternatif yang dapat mengurangi korupsi. Pendekatan alternatif
yang digunakan antara lain pendekatan top-down dan bottom-up.
Paper ini disusun untuk menyelidiki pendekatan
alternatif yang digunakan dalam mengurangi korupsi, dengan memeriksa hasil
percobaan lapangan pada lebih dari 600 proyek jalan desa di Indonesia. Pada
pendekatan top-down pemantauan dilakukan oleh auditor pemerintah, sementara
bottom-up pemantauan melalui partisipasi masyarakat dalam proses pemantauan
desa. Bukti menunjukkan bahwa peningkatan kemungkinan audit eksternal secara
substansi dapat mengurangi dana yang hilang (korupsi) dalam proyek tersebut.
Karena desa yang telah diaudit oleh lembaga audit pemerintah naik dari baseline
4% menjadi 100%. Kenaikan tersebut dapat mengurangi pengeluaran yang hilang
dari 27,7% menjadi 19%.
Bukti tentang partisipasi masyarakat menunjukkan
bahwa peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemantauan dapat mengurangi
pengeluaran yang hilang, namun hanya terbatas pada keadaan tertentu. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa mengundang lebih banyak warga desa untuk melakukan
pemantauan hanya mengurangi pengeluaran tenaga kerja yang hilang dan tidak
berdampak pada pengeluaran bahan, sebagai akibatnya hanya berdampak kecil
secara keseluruhan. Karena sekelompok kecil buruh melakukan pemantauan untuk
mengurangi korupsi dalam tenaga kerja, sementara seluruh desa melakukan
pemantauan untuk mengurangi korupsi dalam bahan, hal ini menunjukkan bahwa pemantauan
masyarakat dapat efektif dalam situasi yang relatif sedikit bebas. Misalnya,
program yang menyediakan barang pribadi, seperti makanan bersubsidi,
pendidikan, atau perawatan medis, di mana warga negara memiliki kepentingan
pribadi dalam memastikan bahwa barang diserahkan dan meminimalkan fraud.
Hasil dalam paper ini merupakan hasil dari
intervensi jangka pendek. Jika auditor yang mudah disuap, dari waktu ke waktu
desa dapat mengembangkan hubungan ulang dengan auditor sehingga dapat menyuap
auditor lebih mudah. Sehingga disarankan untuk sering melakukan rotasi auditor
atau probabilitas audit yang rendah dikombinasikan dengan hukuman mungkin lebih
optimal.
Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa
pemantauan tradisional top-down dapat memainkan peran penting dalam mengurangi
korupsi, bahkan di lingkungan yang sangat korup.
File hasil resume ini juga dapat diunduh : disini
Sekian postingan saya kali ini, semoga dapat bermanfaat bagi nusa dan bangsa. Sampai jumpa dipostingan saya yang selanjutnya. Salam Damai :)
File hasil resume ini juga dapat diunduh : disini